Lelaki Indah
Aku bertemu kamu ketika sebuah keindahan tidak penting lagi. Tapi bagaimana? Kau begitu indahnya sehingga mata dan hatiku selalu mengikuti setiap gerakmu. Aku tidak tahu haruskah aku berkata jujur bahwa aku memperhatikanmu, bahkan hingga setiap helai rambutmu yang terlihat indah saat tertiup angin. Suatu ketika itu, kau menawarkan sebuah perasaan. Begitu indah perasaan itu ketika kau membungkusnya dengan ketulusan dari kata-kata. Ternyata menerima perasaanmu bukan perkara yang mudah. Kamu begitu indah. Bahkan keindahan buih-buih air laut yang ada di pantai berpasir putih pun tidak bisa menandingi senyummu yang selalu diikuti oleh lesung pipi kecil. Aku sempat berfikir untuk pergi, menghilangkan setiap titik kenangan bersama keindahanmu. Tetapi tidak, aku tidak akan bisa. Keindahan dari bahu tegapmu, keindahan dari kecerdasanmu, dan keindahan dari genggaman erat tanganmu, aku tidak bisa meninggalkan itu. Wahai lelaki indah! Aku akan menunggu waktu. Bersabarlah! Di saat waktunya tepat nanti, aku akan berlari kepadamu dan memelukmu erat. Sekarang waktu masih mengurungku. Waktu masih mengancam akan menjatuhkanku ketika aku berkata ya aku mencintaimu.
Leave a Reply